AnggotaKelompok


Kelas 6A
PendidikanBahasadanSastra
Indonesia
Judul Skripsi :
“ANALISIS
SEMANTIK LEKSIKAL PANTUN BUKA PINTU PADA UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT MELAYU UJUNGBATU
KABUPATEN ROKAN HULU”
Latar
Belakang
Perkawinan adalah suatu
proses yang sakral dalam kehidupan khususnya masyarakat melayu untuk memulai
suatu perjalanan hidup yang sesungguhnya dalam menempuh kehidupan dalam berumah
tangga. Sebab berumah tangga itu sangatlah wajib bagi umat islam, seperti yang
dikatakan dalam(Q.S.Ar_rum:21).
“ Dan
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah diciptakan-Nya untukmu pasngan hidup
dari jenismu sendiri, agar kamu mendapatkan ketenangan hati, dan dijadikanya
kasih sayang diantara kamu, sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda
kebesaranya bagi orang yang berpikir.”
Dalam upacara
perkawinan adat melayu tidak luput dari yang namanya pantun ataupun berbalas
pantun, seperti yang dikatakan bahwa :
Inilah
jagad bahasa dan budi atau dengan kata lain inilah dunia budaya melayu, yang
semuanya akan menjadi muatan nilai dalam pantun. Dengan pantun itulah orang
melayu merasa punya bahasa yang baik dan indah. Sebab dalam pandangan melayu,
bahasa itu bukanlah setakat alat komunikasi sahaja. Bahasa yang dipakai itu
hendaknya juga wujud dalam bingkai yang indah serta punya muatan yang baik.
(Hamidy, 2010:136).
Oleh karena itu pantun
merupakan salah satu ciri khas masyarakat melayu khususnya masyarakat melayu di
desa Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. Pantun ini dilaksanakan dengan berbalas
antara pihak mempelai laki-laki maupun pihak mempelai perempuan khususnya pada
upacara buka pintu.
Dalam hal ini, pantun
yang diutarakan bukanlah hanya sekedar pantun belaka ataupun omong kosong saja,
tetapi pantun yang dilontarkan pada acara perkawinan ini adalah pantun-pantun
penuh makna yang memberikan maksud-maksud terterntu dalam acara ini. Masyarakat
melayu, khususnya melayu di desa Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu ini yang masih
menggunakan pantun pada acara buka pintu.
Menurut zulkifli dan Nizam Jamil
(2004:53)
Acara
buka pintu adalah suatu upacara di mana di saat pengantin pria diantara ke
rumah pengantin wanita, maka pihak wanita akan menutup pintu rumahnya dengan
sehelai kain melintang yang dapat dibuka setelah dilakukan berbalas yaitu
“pantun pembuka pintu” yang disela –sela isi itu untuk menyerahkan uang cukai
negeri atau uang pembuka pintu.
Pantun ini bermaksud
untuk mengetahui kesiapan pihak laki-laki untuk menguatkan diri untuk menjadi
seorang suami dari pengantin wanita tersebut, maka dari itulah pihak wanita
menutup pintu rumah dengan sehelai kawin. Sebelum kain dibuka, maka
dilakukanlah sebuah upacara buka pintu yang diiringi dengan berbalas pantun.
Pantun ini memiliki makna
tersendiri pada acara buka pintu pada masyarakat melayu khususnya Melayu di
Desa Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. Dengan adanya makna setiap baris dalam
bait pantun dan makna kata dalam tiap baris pantun. Sementara dalam kajian
Bahasa Indonesia, ilmu yang membahas atau ilmu yang mengkaji seluk beluk makna
disebut dengan ilmu semantik, dalam semantik yang membahas makna dalam kata
sesuai kamus itu dinamakan dengan makna leksikal,
sementara semantik yang mendapat proses kegramatikalan seperti proses afiksasi,
proses reduplikasi dan komposisi.
Kata semantik dalam imu
bahasa, kata semantik ini berasl dari Inggris semantics, bahasa Yunani sama
(kata benda) yang berarti “tanda”
atau “lambang”. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “manandai” atau “melambangkan”. Yang dimaksud tanda atau lambang di sini sebagai
padanan kata sama itu adalah tanda linguistika (Prancis: signe linguistique) (Chair, 1994: 2). Kata semantik sebenarnya merupakan istilah teknik pada studi tentang
makna (arti), Inggris; meaning) (Pateda, 2001:2).
Dalam upacara
perkawinan masyarakat Melayu Ujungbatu Kabupaten Rokan hulu ini menggunakan
upacara berbalas pantun untuk masuk kedalam rumah mempelai wanita. Diantara
beberapa bait terakhirnya diselingi dengan melempar uang logam, pantun itu
memiliki makna tersendiri dalam upacara tersebut.
Berdasarkan hal ini
penulis tertarik untuk meneliti pantun buka pintu yang digunakan dalam upacara
perkawinan masyarakat melayu di Desa Ujungbatu ini dengan mengaplikasikannya dengan salah
satu ilmu kebahasaaan yaitu ilmu semantik dengan judul “ Analisis Semantik
Leksikal Pantun Buka Pintu Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu Ujungbatu
Kabupaten Rokan Hulu”
Sepengetahuan penulis,
yang penulis lakukan ini adalah penelitian lanjutan, sebab sebelumnya penelitian
ini telah dilakukan Yovilia dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau tahun 2010, dengan judul “ Analisis Semantik Pada Pantun
Dalam Upacara Perkawinan Masyarakat di Desa Pinang Sebatang Kecamatan Tualang
Kabupaten Siak”, dengan masalah:Makna apakah terkandung dalam pantun yang
digunakan dalam upacara perkawinan masyarakat melayu didesa pinang sebatang
kecamatan tualang Kabupaten siak?
Teori
dan metodelogi yang digunakan Yovilia adalah teori Semantik oleh Abdul Chair.
Adapun metodelogi yang digunakan dalam penelitiannya yaitu dengan menggunakan
teknik analisis data deskriptif kualitatif.
Dengan
hasil bahwa makna pantun pada saat mengantar cincin dengan tujuan,
menggambarkan keseriusan laki-laki untuk membentuk rumah tanggadengan pihak
perempuan.
Adapun
persamaan yang penulis lakukan dengan peneliti terdahulu yaitu sama-sama
menganalisis pantun, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan terdahulu yaitu,
peneliti terdahulu hanya membahas makna denotasi dan konotasi, sedangkan
peneliti yang lakukan ini peneliti membahas makna leksikal dan gramatikal
dengan pembahasan, penyampaian dan lokasi penelitan yang berbeda.
Penelitian selanjutnya
oleh Erna, mahasiswa jurusan bahasa indonesia fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan tahun 2010, dengan judul “Analisis Semantik Mantra Pengobatan
Tradisional di Desa Kulim Jaya Keacamatan Lubuk Batu Kabupaten Indragiri Hulu”.
Dengan masalah: Makna dan ragam apa sajakah yang terdpaat dalanm mantra
pengobatan tradisional Kulim Jaya Kecamatan Lubuk Batu. Hasil penelitian, makna
yang terdapat dari mantra itu adalah makna denotasi dan konotasi, dan ragam
makna yang terdapat mantra tersebut adalah ragam makna konotasi kolektif dengan
hasil bahwa keragaman makna yang terdapat dalam mantra tersebut bersifat
konotasi yang baik.
Adapun persamaan dan
perbedaan yang penulis lakukan adalah
sama-sama menganalisis semantik, sedangkan perbedaannya adalah terlihat pada
tempat, waktu dan objek yang diteliti.
Penulis sangat berharap
dapat dilakukan dengan baik, dan dengan adanya terhadap topik di atas, maka
hendaknya dapat memberikan manfaat baik secara praktis dan secara teoritis.
Secara teoritis berbagai temuan yang penulis peroleh melalui penelitian sebagai
sandingan atau bahan bacaan kebahasaan seperti analisis semantik yang penulis
lakukan ini. Di samping itu, berbagai informasi makna yang terkandung dalam
pantun buka pintu dalam acara perkawinan masyarakat melayu Ujungbatu dapat
diimplementasikan (menerapkan) bagi masyarakat penikmatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat dijadikan salah satu
materi dari pembahasan semantik atau kajian bahasa lainnya yang berkaitan, dan
ada juga dapat digunakan sebagai pedoman terhadap objek yang sama dan sudut
pandang atau permasalahan yang berbeda dengan permasalahan yang dalam atau
mendalam.
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini yaitu:
1. Apa makna leksikal yang
terkandung di dalam buka pintu upacara perkawinan masyarakat melayu desa
Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu?
2. Apa
makna gramatikal yang terdapat dalam pantun buka pintu dalam upacara perkawinan
masyarakat melayu di Desa Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu?
Tujuan
penelitian
Secara
umum penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan pantun buka pintu dan
menganalisis makna pantun yang terkandung di dalam pantuk buka pintu dalam
upacara perkawinan masyarakat di Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. Tujuan khusus
penelitian ini adalah untul memperoleh dan informasi dan data yang terkumpul
akan dideskripsikan, dianalisis, dan interpretasikan secara terperinci dan
sistematis sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang makna
yang terkandung di dalam pantun buka pintu dalam upacara perkawinan masyarakat
melayu Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu:
1. Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan makna leksikal yang terkandung di dalam pantun
buka pintu dalam upacara perkawinan masyarakat melayu desa Ujungbatu Kabupaten
Rokan Hulu.
2.
Untuk mengetahui dan
mendeskripsikan makna gramatikal yang terdapat dalam pantun buka pintu dalam
upacara perkawinan masyarakat melayu di desa
Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.
Teknik
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data
dan informasi, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi,
yaitu untuk pemahaman lebih jauh tentang pantun buka pintu pada upacara
perkawinan melayu Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.
2. Video
rekaman, yaitu untuk memperlihatkan dan membuktikan dari keberadaan pantun buka
pintu itu.
3. Hermeneutik,
yaitu teknik baca catat dan menyimpulkan.
Teknik
Analisis Data
Langkah-langkah
yang ditempuh penulis dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
a. Mencari
informasi lokasi yang mengadakan acara prosesi perkawinan.
b. Mengambil
data rekaman vidio pantun yang digunakan dalam upacara perkawinan tersebut
c. Data
dikelompokan dan disajikan sesuai dengan urutan masalah penelitian.
d. Data
yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teori-teori relevan
e. Mengambil
kesimpulan dari hasil pembahasan tentang analisis semantik pada pantun buka
pintu pada upacara perkawinan masyarakat Melayu Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.
Kesimpulan
Setelah penulis
menganalisis pantun pantun yang digunakan pada pantun buka pintu pada upacara
perkawinan masyarakat Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu dengan judul Analisis
Semantik Leksikal pada Pantun Buka Pintu
pada Upacara Pekawinan Masyarakat Melayu
Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu, maka penulis dapat mrngambil kesimpulan
bahwa dalam Pantun Buka Pintu Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu
Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu ini.
1. Pada
makna leksikal, pantun buka pintu pada upacara perkawinan masyarakat Ujungbatu
Kabupaten Rokan Hulu ini lebih –lebih banyak menggunakan kata dasar jenis kata
benda
2. Pada
makna grametikal pada pantun buka pintu pada upacara perkawinan masyarakat
Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu ini, maknanya lebih banyak mengarah pada maksud
dan tujuan kedua belah pihak mempelai melakukan prosesi perkawinan ini, dan
tidak semua kata pada bait pantun memiliki kata yang
bermakna gramatikal.
data-datanya dari observasi lapangan atau dari buku ya, Mbak?
ReplyDeleteTerima kasih.
KISAH CERITA SUKSES DARI SAYA, AWAL JADI HONORER SEKARANG SAYA SUDAH JADI PNS GURU DI JAWA TIMUR
ReplyDeleteYANG HANYA BISA DI PERCAYA
BPK DR HERMAN M. SI NO HP BELIAU 0853-2174-0123
Sumpah demi allah ini kisah cerita nyata saya jadi PEGAWAI NEGERI SIPIL
Alhamdulillah berkat bantuan BPK DR HERMAN M. SI beliau selaku DIREKTUR APARATUR SIPIL NEGARA di BKN pusat yang telah membantu saya jadi PNS, Nomor hp bpk DR HERMAN M. SI hp: 0853-2174-0123
KISAH CERITA SAYA JADI PNS Assalamu Alaikum wr-wb,Mohon maaf mengganggu waktu dan aktifitas ibu/bapak,saya cuma bisa menyampaikan melalui pesan singkat dan semoga bermanfaat, saya seorang honorer baru saja lulus jadi PNS k2 tahun 2014, dan Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 5 kali mengikuti ujian, tidak pernah lolos bahkan saya sempat putus asah, namun teman saya memberikan no telf Bpk DR HERMAN M. SI yang bekerja di BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur 13640 sebagai DIREKTUR APARATUR SIPIL NEGARA yang di kenalnya di bkn jakarta dan saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui alamat kantor beliau, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk dr herman m. Si , siapa tau beliau bisa bantu. Wass...