BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hal yang paling dasar yang dapat dilakukan oleh siapapun
untuk membedah makna suatu karya sastra adalah dengan cara “menganalisis
unsur-unsur pembangunnya” lebih lanjut daripada itu dapat dilakukan
kajian-kajian terhadap karya sastra dari berbagai sudut pandangan. Pengkajian
terhadap karya fiksi berarti menelaah, penyelidikan, atau mengkaji, menelaah,
menyelidiki karya fiksi tersebut.Untuk melakukan pengkajian terhadap
unsur-unsur pembentuk karya sastra, khususnya fiksi, pada umumnya kegiatan itu
disertai oleh kerja analisis.Istilah analisis, misalnya analisis karya fiksi,
menyaran pada pengertian pengertian mengurai karya itu atas unsur-unsur
pembentuknya tersebut, yaitu yang berupa unsur-unsur intrinsiknya. (Burhan
Nurgiyantoro, 2010:30)
Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi,
dapat dilakukan dengan mengidentifikasikan, mengkaji, dan mendeskripsikan
fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik fiksi yang besangkutan.Pada dasarnya
analisis struktural bertujuan untuk memafarkan secermat mungkin fungsi dan
kriteria antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan
sebuah kemenyekuruhan. Analisis struktural tak hanya sekedar mendata unsur
tertentu dalam sebuah karya fiksi, namun yang lebih penting adalah menunjukkan
bagaimana hubungan antarunsur Itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadapa
suatu tujuan estetik dan makna keseluruhan yang dicapai.
Karya sastra dibangun oleh unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yang membangun
karya sastra itu sendiri.Unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur-unsur
yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi
bangunan atau sistem organisme karya sastra. (Burhan Nurgiyantoro, 2010:23).
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik mengangkat hal
paling dasar untuk membedah makna sebuah karya sastra yaitu dengan
“menganalisis unsur-unsur pembangun karya sastra” yang dalam hal ini
dikhususkan pada “analisis unsur intrinsik” dengan memilih pisau analisis pada
pendekatan struktural Burhan Nurgiyantoro.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di
atas, maka permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana unsur intrinsik dalam cerpen Duka Cita di Awal Cinta ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan unsur
instrinsik cerpen Duka Cita di Awal Cinta.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Mengetahui bagaimanakah unsur
instrinsik dalam cerpen Duka Cita di Awal
Cinta
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1Hakikat
Prosa Fiksi
Fiksi dapat diartikan sebagai cerita rekaan.Akan tetapi pada
kenyataannya tidak semua karya yang mengandung unsur kenyataan disebut sebagai
karya fiksi. Karya-karya lain yang penulisannya tidak berbentuk prosa, misalnya
berupa dialog seperti dalam drama atau sandiwara, termasuk skenario untuk film,
juga puisi-puisi drama dan puisi balada, pada umumnya tidak disebut karya fiksi.
(Burhan Nurgiyantoro, 2010: 8).
Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi,
dapat dilakukan dengan mengidentifikasikan, mengkaji, dan mendeskripsikan
fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik fiksi yang besangkutan.Pada dasarnya
analisis struktural bertujuan untuk memafarkan secermat mungkin fungsi dan
kriteria antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan
sebuah kemenyekuruhan. Analisis struktural tak hanya sekedar mendata unsur
tertentu dalam sebuah karya fiksi, namun yang lebih penting adalah menunjukkan
bagaimana hubungan antarunsur Itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadapa
suatu tujuan estetik dan makna keseluruhan yang dicapai.
Karya sastra dibangun oleh unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yang membangun
karya sastra itu sendiri.Unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur-unsur
yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi
bangunan atau sistem organisme karya sastra. (Burhan Nurgiyantoro, 2010:23).
2.2 Pendekatan Struktural Burhan Nurgiayantoro
Langkah awal dalam sebuah penelitian karya sastra adalah
dengan menggunakan analisis struktural.(Abrams dalam Nurgiyantoro, 1994:36)
menjelaskan bahwa “struktur karya sastra dapat diartikan sebagai susunan,
penegasan dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang
secara bersama membentuk kebulatan yang indah”.
Analisis struktural merupakan salah satu kajian kesusastraan
yang menitikberatkan pada hubungan antar unsur pembangun karya sastra. Struktur
yang membentuk karya sastra tersebut yaitu: penokohan, alur, pusat pengisahan,
latar, tema, dan sebagainya. Struktur novel/cerpen yang hadir di hadapan
pembaca merupakan sebuah totalitas. Novel/cerpen yang dibangun dari sejumlah unsur
akan saling berhubungan secara saling menentukan sehingga menyebabkan
novel/cerpen tersebut menjadi sebuah karya yang bermakna hidup. Adapun struktur
pembangun karya sastra yang dimaksud dan akan diteliti meliputi: tema,
pemplotan, penokohan, pelataran, penyudutpandangan, gaya bahasa.
2.2.1 Tema
Tema adalah makna yang dikandung sebuah cerita (Staton dan
Kenny dalam Nurgiyantoro, 2010:67).
2.2.2 Pemplotan
Alur atau plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian,
namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang
satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain(Stanton dalam
Burhan Nurgiyantoro, 1995:113). Sejalan dengan itu, Atar Semi menyatakan bahwa
“alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun
sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan
bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi” (Atar Semi, 1993:43).
2.2.3 Tokoh dan Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang
seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Jones dalam Burhan Nurgiyantoro, 1995:165).
Ada
dua macam cara dalam memahami tokoh atau perwatakan tokoh-tokoh yang
ditampilkan yaitu:
1.
Secara analitik, yaitu pengarang langsung menceritakan karakter tokoh-tokoh
dalam cerita.
2. Secara dramatik, yaitu pengarang tidak menceritakan secara
langsung perwatakan tokoh-tokohnya, tetapi hal itu disampaikan melalui pilihan
nama tokoh, melalui pengambaran fisik tokoh dan melalui dialog (Atar Semi,
1993:39-40).
2.2.4 Pelataran
Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas
tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial
tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams dalam Burhan
Nurgiyantoro, 1995: 216).Kadang-kadang dalam sebuah cerita ditemukan latar yang
banyak mempengaruhi penokohan dan kadang membentuk tema. Pada banyak novel,
latar
membentuk
suasana emosional tokoh cerita, misalnya cuaca yang ada di lingkungan tokoh
memberi pengaruh terhadap perasaan tokoh cerita tersebut.
Unsur
latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu:
1.
Latar tempat, yang menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya fiksi.
2.
Latar waktu, berhubungan dengan peristiwa itu terjadi.
3.
Latar sosial, menyangkut status sosial seorang tokoh, penggambaran keadaan
masyarakat,
adat-istiadat dan cara hidup (Burhan Nurgiyantoro, 1995:227–333).
2.2.5 Penyudutpandangan
Sudut pandang dalam karya fiksi mempersoalkan : Siapa yang
menceritakan atau dari posisi mana (siapa) peristiwa dan tindakan itu dilihat.
Pengertian sudut pandang adalah pada hakikatnya merupakan strategi, teknik,
siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan
ceritanya.Sudut pandang dapat disamakan artinya dan bahkan dapat memperjelas
dengan istilah pusat pengisahan.
Sudut
pandang banyak macamnya tergantung dari sudut mana ia dipandang dan seberapa
rinci ia dibedakan. Yaitu :
a.
Sudut Pandang Persona Ketiga: “dia”
b.
Sudut Pandang Persona Pertama: “aku”
c.
Sudut Pandang Campuran
Cerpen: Duka Cinta di
Awal Cita ( M. Rasyd Nur)
Duka
Cinta di Awal Cita
Bagai lingkarann roda mengitari jagat, begitu pula
irama cinta ini kurasakan.Dia begitu patuh pada filsafat rotasi itu.Tapi
biarlah.Barangkali sampai kiamat pun kehidupan ini akn tetap mengamalkan aturan
tersebut. Sekali ke atas; sekali ke bawah, ke atas; ke bawah , ke atas lagi ke
bawah lagi, dst…….
Entah laut mana lagi yang mesti kuharungi-Entah
gunung mana lagi yang harus kudaki dan tantangi- Entah gunung mana lagi yang
harus kudaki dan tantangi – entah terjal mana lagi yang wajib kujalani-
rasanya, semua derita telah kucoba menelan biar pahit sekalipun – Semua duka
telah kurasakan meskipun sakit – Tapi fajar kebahagian kulihat malah kian jauh
– Jauuuuuh sekali . sinar rembulan pun tambah layu di balik awan hitam awan.
Ah- cinta- sebenarnya begitu bening dirimu – Sayang - Tapi sayang sekali –
jarang menjurang masih menganga – dan rintang itu ada antara kau dan aku….. aku
berhenti sejenak, dan menatap wajah Yeni yang duduk di sampingku, malam itu.
Untaian kalimat itu meluncur begitu saja.
Kulihat Yeni tertunduk mendengar celotehku yang agak
cengeng bunyinya itu. Di depan sana, gemersik bunyinya itu. Di depan sana,
gemersik dedaunan ditiup angina malam seperti ikut merasakan kesedihan ini.
Sementara di taman langit, bintang-bintang tak lagi indah kulihat. Dan di sini,
di bawah rerimbunan flambayon, dua anak manusia sedang teronceng dan termenung
memikirkan sesuatu, sesuatu yang mesti ada salam setiap remaja. Dua insan itu
adalah aku dan Yeni.
Yeni memandangku.Pandangan sayu penuh arti, aku
kira.Di telaga matanya, ku lihat butiran bening mulai mengambang.Tapi disitu
masih tetap juga kulihat danau biru yang selam ini menyejukkan hatiku.Pipi itu
mulai basah.Rasanya, ingin kembali ku kembali mengecup kening itu seperhati
hari-hari sebelumnya.Namun keinginan tersebut harus kusimpan jauh-jauh kerelung
jantung yang paling dalam.
Lalu kuusap lembut bening-bening air yang berderai
itu.
“kenapa, yen..?”
Sebenarnya
pertanyaan ini tidak kau lontar kan. Aku tahu, Yeni bersedih. Bukankah
lewat surat kemarin, telah ku ceritakan. Apa yang ada dalam album cerita cinta
kami, semuanya telah kusampaikan. Dan memang bagai tak mungkin menyatukan aku
dan dia.Dan malam ini,adalah malam terakhir semua itu Yeni tentu telah mengerti
karena sebelumnya telah kujelaskan.
Dia tidak menjawab.
“seandainya masih ada bumi lain, Yen, aku akan pergi
kesana dan membawa dirimu kesitu. Aku ingin melanjutkan cerita ini hingga kita
sampai ke ujung cinta yang sejuk.Tapi bukan disini”.
Yeni masih bisu.
“Aku merasa di tanah ini tiada lagi tempat buat kita
menyemaikan benih cinta.Di sini begitu gersang, rasanya.Aku khawatir, cinta ini
kelak akan kering layu-layu, dan itu berarti lebih getir dan tragis” diam
sebentar. “dan…… engkau marah Yen ?” Tanya ku pelan.
Dia memandang keujung sana. Sementar mutiara itu
masih mengalir di sudut bagian dalam matanya.
“Apakah engkau marah, Yen ?” uulang ku.
Ia menggeleng pelan.
Mendadak jantungku berdebar.Aku ragu apakah makna
geleng itu. Apakah itu berarti Yeni merelakan kepergian ku tanpa setitik pun
kesan di jantungnya?.Atau Yeni mengeleng berarti melarang ku pergi.Atau
………atau……………..yakh……….entahlah.aku belum dapat meraba dan memahami maknanya.
Kembali aku menatapnya menikmati wajahnya, wajah
yang telah ku kagumi dan menumbuh segarkan benih cintaku dua tahun ini.Wajah
yang kudambakan kelak, membawa cahaya sejuk dalam hidupku.Wajah yang telah kulukis
dalam denyut nadiku.Pokoknya, dialah segalanya dalam hidupku. Dialah yang ku
harapkan pendampinhg hidupku kelak jika kami telah menutup lembaran ini dengan
selembar surat dari kadi. Itu tekad ku sejak pertama aku mendekatinya.Sebab
Yenilah yang berhasil mencairkan nhati ku sejak lama membeku.
Aku masih ingat, sebelum aku menemukan Yeni, dua
tahun lama aku membenci wanita.Semua wanita ku anggap sebagai yang
menyakitkan.Terlalu kejam.Aku tak tahu kenggalan cinta untuk pertama, adalah
soal biasa bagi setiap remaja. Benarlah apa yang dikatakan kakek-nenek, ‘ putus
cinta soal biasa, putus satu datang seribu’. Untuk itu tak perlu sediah.
Tapi dulu, terus terang saja, aku memang tidak
mengerti.Akibatnya, kepergian patmi dari sisiku dimpaksa kawin keluarganya, membuat
aku kehilangan pedoman dan tempat bergantung.Semangat ku patah, selera ku buyar
dan gairah ku berkeping.Lucu?Tapi itu laha yang ku alami.
Patmi, garis desa yang kucintai sejak aku masih Es
Pe Ge., dulu, kini akn kawin dengan pemuda lain yang masih terbilang
bertentangga dengan ku. Hati siapa yang tidak akan hancur. Alasannya memang
masuk akal. Karena terlalu lama menanti aku yang masih sekolah, daripada
jadi’perwan tua’ kata keluarganya akhirnyaia pun memutuskan hubungannya dengan
ku.
Waktu terus merangkak ke ujungnya yang entah
dimana.Lama-lama ternyata batu hati ku mulai lembut dan berubah kian lunak.Aku
mulai merasa sunyi.Kesepian mulai menyelimuti hidupku. Hal ini semakin
kurasakan setelah aku diterima sebagai guru pada salah satu Es De di kota pekanbaru.
Teman pendamping hidup mulai kurasakan mulai kehadirannaya.Itu tak bisa ku
bantah.
Betapa bahagianya hatiku ketika surat pengangkatan
itu keluar dan kuterima dengan hati penuh bunga. Dan mulai sejak itu aku pun
mulai bertugas sebagai guru.Menjadi guru adalah (cita-cita ku sejak
kecil).Pagi, siang dan malam dalam pikiran ku hanya ada status baru ku sebagai
guru.Aku ingin menjadi guru yang baik, seperti Pak harun, guru kelas ku dulu,
ketika masih di Es De.Dia adalah guru yang sangat disukai para murid yang
penting kini, aku sudah mempunyai pekerjaan tetap.Aku sudah punya gaji tetap.
Maka, hadirnya Yeni dalam hatiku setelah bertugas
kutang lebih setahun sudah kuanggap seperti keistimewaan.Wanita yang selama ini
ku pandang sebagai musuh ternyata membuatku setengah edan sejak pandangan
pertama dengannya.
“engkaulah wanita paling ku kagumi dikulit bumi ini,
Yeni”. Kata ku ketika untuk pertama aku untuk mengencan ke rumahnya setahun
lalu.
Album luka bersama Patmi rupanya dapat juga tertutup
rapat. Ah, cinta memang aneh.
“Hmmmmm bisa saja.Namanya saja rayuan gombal”
jawabnya sambil menyungging bibirnya yang aduhai.
“aku benar, Yen, “ sedikit aku bergeser. “ apakah
engkau meragukannya?”.
“Bagaimana, Yen. Aku ongin mulut mu berkata yang
sebenarnya” akhirnya aku meminta kepastiannya.Tentang ini dia tidak menjawab.
“aku bukan main-main, Yen. Apakah engkau masih
ragu?”
Dia menatap pada ku
“ jawablah, Yen. Aku ingin kepastian mu “.
“Tapi……..tt……tapi aku masiiiiih…….” Ucapannya tidak
sampai selesai.
“masih apa? Masih meragukannya , gitu ? “ potongku.
“ Aku masih sekolah” mukanya sedikit merah.
“O itu. Itu bukan masalah. Sampai tamat aku bersedia
menantimu, “ jawabku kontan.
Terus terang aku bukan ahli meraju.
“Apakah kakak tidak terlalu lama menunggunya ?”.
“ Kalau begitu permintaan mu?” Aku ingin tersenyum
rasanya.Dia menyapa ku dengan panggilan kakak.
Sejenak yeni terdiam.Kemudian, “Tapi aku bukan
seperti gadis-gadis lain”.
“Hm…………?” Tanya ku tanpa kalimat.
“Aku anak pingit…..nanti kakak menyesal. “ seperti
mengeluh.
“ ohhh…… itu. Aku mengerti, Yen. Tapi Yen aku, tidak
seperti pria yang kau duga juga, Yen.Justeru gadis seperti itulah yang
kuharapkan.Dan aku yakin,orang-orang seperti kamu sudah sangat langka.Terus
terang,aku meragukan gadis-gadis yang terlalu bebas”Aku meyakinkannya dengan
berbagai cara.
Lalu dia diam.
Untuk beberapa saat hening saja .Aku bergeser
lagi.Bertambah dekat lagi.
“Yen” Dengan nada yang sedikit bergetar ke jantung
ku.Kuletakkan tangannya di bahunya.
Ia menatap ku.Tapi tetap bisu.Hanya di mata itu
kulihat beribu makna.
Entah dari mana gerak itu datangnya,Yeni mengulurkan
tangannya.Hanya beberapa saat,dia pun sudah berada dalam pelukanku.Rasanya aku
tidak tau sedang dimana aku saat itu.Dari waktu itulah pertama kalu aku
memeluknya.
Begitulah,waktu terus berjalan bersama cinta yang
kami sembunyikan berdua.Kedua orang tuanya tidak tahu.Untuk ini Yeni memang
menginginkannya begitu.
Sesungguhnya aku dan Yeni selalu berusaha agar abah
dan mak Yeni tahu hubungan kami.Beberapa kali malam minggu aku juga datang ke
rumah Yeni.Apakah orang tua Yeni tidak sama sekali memang tidak tau hubungan
kami ?Atau mungkin pura-pura tidak tahu?
Setahun lamanya kami membina hubungan.Tapi orang tua
Yeni,terutama emaknya tidak pernah juga kulihat seperti akan merestuinya.Dia
selalu sinis jika aku datang berkunjung ke rumahnya.Dan mala mini aku harus
menunjukkan kepada Yeni ,bahwa aku juga bisa berbuat walaupun dengan menelan
kepahitan untuk kedua kalinya,tekadku.
“Yen.Aku mengerti dengan perasaanmu.Tapi aku juga
percaya,sesungguhnya taka da juganya bersedih.Toh ibumu tidak bakal merestui
hubungan kita.”Aku kembali bersuara.Dan inilah problema cinta kami sebenarnya.
“Kak”.Suaranya itu bagai tersekat di kerongkongan.
“Bila selama ini kita selalu saja tersembunyi karena
kau selalu bilang takut pada orang tuamu,sebenarnya kenyaan itu sajatidaklah
soal bagi ku.Kalau memang orang tuamu tidak bisa menerima konsep pacaran ala
jaman ini,yaakh terserahlah.Itu hak mereka.Lagi pula kewajibannya untuk selalu
mengawasi anak gadisnya.Aku hanya memandangnyasebagai suatu perjuangan yang
mesti kutembus demi melati yang lebih suci dan murni.”
Diam sejenak.Kami hanya saling pandang.
“Yeni pun pernah bilang,dulu.Aku mengerti kalau
kedua orang tuamuadalah orang yang taat dengan ajaran agama.Alim,dan…”aku tidak
melanjutkan.
“Tapikenapa.”Yeni memotong,”kakak seperti telah
berubah?”
Tak kujawab pertanyaan itu.”Dan aku yang selalu
berusaha mengunjungimu itu adalah bukti bahwa aku bukan main-main.Hanya sikap
ibumu itu,Yen.Memedihkan.Aku sadar,yang kubawa hanyalah cinta tulus.Bukan harta
kekayaan bergelimang pulus.Kebetulan aku dilahirkan dalam keluarga miskin.Bukan
seperti engkau,Yen.Dulu aku masih percaya ,kalau cinta suci melebihi
segalanya.Ternyata itu hanya ada dalam teori..Sedang dalam kenyataannya ,harta
masih tetap lebih berkuasa dari apa saja.Harta ternyata lebih berharga dari
manusia itu sendiri.”
“Tapi itu lah kenyataannya ,Yen”Aku meremas jari
lembut itudengan mesra sekali.Aku menatapnya.”Dan kau tidak bersalah dalam hal ini.Hanya kau juga meski
jatuh pada orang yang telah membesarkan mu,Yen”
“Yen nggak mau,kak.Yeni akan ikut kemana saja”Lalu
ia merebahkan kepalanya ke dadaku.Aku mengusap rambut panjang itu.
“Tenangkan hatimu,Yen,”bujukku.
“Tapi Yen nggak mau ditinggal.”Yeni separoh merengek
dalam pelukanku.SepertinyaYeni tidak ikhlas jika harus berpisah.Tapi aku juga
kian sadar bahwa jurang antara aku dan keluarganya tidak mungkin terjangkau.
“Tapi masih sekolah,kan?”kalimat itu kuharapkan
menyadarkan Yeni.
Ia terdiam.Barangkali dia teringat kata=katanya
tempo hari .”Ini hanya demi nilai lelakiku dimata orang tuamu,Yen.Aku bukan
mengecewakan hatimu.”
“Mungkin kakak telah lupa dengan janjinya.”
“Tidak semudah ucapan itu aku
melupakannya,Yen.Percayalah ini demi tugas ku belaka.Aku tidak bisa
menawarkannya.”
“Jadi kakak tetap pada pada pendirian dalam surat
itu?”
“Kita jangan terlalu menurutkan perasaan,Yen.Semua
itu sudah keperhitungkan.”
Yeni terdiam.
“Dan satu lagi yang paling berharga bagi
kita,Yen.Kirannya kita bisa menerima kenyataan ini sebagai hal yang
wajar.Bukankah hidup kita masih panjang?Lagi pula,cita-cita kita meski kita
pertimbangkan.”
“Tapi…tta…tt…tapi…”akhirnya Yeni tidak bisa menahan
tangisnya,meski tanpa suara.Aku memeluknya lebih kuat.Sementara Yeni berusaha
menahan nangisnya dalam pelukanku.
“sebenarnya,Yen,Suatu waktu mungkin ibu mu tidak akan seperti sekarang
lagi.Percayalah aku berbuat ini hanya demi ketenangan hatimu jua.Tak lebih.Aku
tak tega melihat kamu selalu dikucilkan hanya kita berhubungan .Meskipun mutasi
ini bukan atas permintaanku tapi mungkin Tuhan sudah mengaturnya
begitu.Barangkali untuk ketenangan kita berdua meski harus berpisah.”
“Apa jadinya hubungan yang tidak direstui orang
tua.Kamu akan lebih menderita jadinya.Lebih baik kita ambil tindakan seperti
ini.Mungkin untuk sementara seperti itulah kita harus menerimanya.Tapi aku
percaya ,hari ini tidak sama dengan kemarin.Dan esok juga tidak akan sama
dengan hari ini dan lusa.Kita akan berusaha hari-hari ke depan lebih baik dari
pada hari-hari yang ditinggalkan.Percaya lah,jika aku sukses mungkin akan
dipindahkan lagi di kota ini.”
Sepi kembali.
“Yen,Aku mohon doa dari mu.Mungkin dua atau tiga
ghari lagi aku akan meninggalkan kota ini.Aku ingin pula menyumbangkan tenagaku
di desa.Kebetulan aku ditempatkan di salah satu Es De inpres.Aku di mutasi
kesana untuk mengisi kebutuhan guru buat sekolah baru.Aku harap,Yeni mau
memahami keadaan kita ini.Kepergian ku bukan lari darimu tapi kepergian ku ini
adalah untuk mencari dirimu percaya lah,suatu saat perpisahan ini aka nada
pertemuaanya.”Berhenti aku sebentar berkhotbah.Barangkali Yeni sudah terlalu
puas.”Dan pertemuan waktu itu akan terasa lebih indah dari semua ini,Yen.”
Dia hanya tengadah mengadah menatap ku.
“Selamat malam,Yen.”Dengan perlahan aku melepaskan
Yeni dari pelukakan ku,”daaaagg…,”Aku melambaikan tangan sambil meninggalkan
tempat itu.
********
Analisis Unsur
Instrinsik Cerpen
1. Tema
Tema
dari cerpen Duka Cinta di Awal Cita adalah cinta tidak harus dimiliki.
2. Alur
Alur
dari cerpen Duka Cinta di Awal Cita adalah menggunakan alur mundur
3. Tokoh/Penokohan:




4. Latar
Tempat: Rumah Yeni, Taman, sekolah
Wakru : Pagi, Siang, dan Malam
5. Sudut
Pandang
Sudut Pandang Persona Pertama: “aku”
6. Amanat
Ø Cinta
itu harus penuh dengan perjuangan dan kerja keras agar dapat tercapai
Ø Pendidikan
patut dicapai
Ø Restu
orang tua merupakan ridho Allah dan segalanya
Ø Perpisahan
bukanlah akhir dari segalanya
Ø Saling
hormat kepada orang tua dan patuh kepada orang tua
Ø Jodoh
sudah menjadi rahasia pencipta
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cerpen Duka Cinta di Awal cerita
merupakn karya M. Rasyd Nur, cerpen ini menceritakan tentang bagaimana suka
duka dalam sebuah percintaan.Dahulu dia memiliki seorang kekasih sejak duduk di
bangku sekolah.Karena melanjutkan sekolah masing-masing dan pergi merantau
mereka pun berpisah.Hingga akhirnya mereka pun bertemu kembali dan akhirnya
berpacaran.Tetapi selang satu tahun mereka berpacaran rupanya hubungan mereka
tidak direstui oleh orang tua Yeni.Akibat hubungan yang tidak direstui tersebut
mereka pun berpisah dengan rasa sayang yang masih mereka miliki.Dan melanjutkan
perjuangan dan karir mereka masing-masing.
Amanat yang dapat diambil dari
cerpen ini ialah restu orang tua itu sangat penting, cinta itu harus penuh
dengan perjuangan dan rasa yang bertannggung jawab, serta karir dan pendidikan
juga harus dipertimbangkan.
DAFTAR RUJUKAN
Burhan Nurgiyantoro. 1995. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University
Press.
Nur, M.Rasyd.2010. Duka Cinta di Awal Cinta.
KISAH CERITA SUKSES DARI SAYA, AWAL JADI HONORER SEKARANG SAYA SUDAH JADI PNS GURU DI JAWA TIMUR
ReplyDeleteYANG HANYA BISA DI PERCAYA
BPK DR HERMAN M. SI NO HP BELIAU 0853-2174-0123
Sumpah demi allah ini kisah cerita nyata saya jadi PEGAWAI NEGERI SIPIL
Alhamdulillah berkat bantuan BPK DR HERMAN M. SI beliau selaku DIREKTUR APARATUR SIPIL NEGARA di BKN pusat yang telah membantu saya jadi PNS, Nomor hp bpk DR HERMAN M. SI hp: 0853-2174-0123
KISAH CERITA SAYA JADI PNS Assalamu Alaikum wr-wb,Mohon maaf mengganggu waktu dan aktifitas ibu/bapak,saya cuma bisa menyampaikan melalui pesan singkat dan semoga bermanfaat, saya seorang honorer baru saja lulus jadi PNS k2 tahun 2014, dan Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 5 kali mengikuti ujian, tidak pernah lolos bahkan saya sempat putus asah, namun teman saya memberikan no telf Bpk DR HERMAN M. SI yang bekerja di BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur 13640 sebagai DIREKTUR APARATUR SIPIL NEGARA yang di kenalnya di bkn jakarta dan saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui alamat kantor beliau, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk dr herman m. Si , siapa tau beliau bisa bantu. Wass...